Pemuja Abadi

Written by Sachdar Gunawan | Thursday, December 28, 2006 | , | 0 Comment »

Perlahan kuselam palung hatimu
Kugapai dasar sukma
Di mana kejujuran terendap berkarang

Ku tak memaki kesal
Ketika di sana tak kutemui ukiran namaku

Kumafhum, kumaklum siapa diriku
Rohku buruk termaham binar
Jasadkupun nelangsa pesona

Sungguh.. amat tak layak
Menyanding elok anggun jiwamu
Terasa tak pantas
Bertahta di singgasana emas cintamu

Karena itu..
Kubungkam rapat bibir relung ini
Agar bisik galau kalbuku
Tak terlantun menghampirimu

Kini cukuplah ku menjadi pemujamu

Ku kan jadi sang surya
Yang bersama rintik hujan
Kan melukis kepingan cantikmu
Di kanvas lekuk indah pelangi

[2 april 2004]

# ini adalah salah satu puisi favoritku, bahasanya sangat dalam, sungguh sang penulis menampakkan jiwa besarnya sebagai seorang yang tulus untuk merelakan apa yang dicintainya. Puisi ini aku kutip dari salah satu tabloid, hanya saja aku lupa tabloid apa dan siapa penulisnya, maka dari itu aku memohon maaf bila ada pihak yang tidak berkenan, dan kepada penulis aku meminta izin untuk menampilkan hasil karyamu di blogku. #

0 Comment