Disiplin sebagai penahan diri

Written by Sachdar Gunawan | Sunday, January 14, 2007 | | 2 Comment »

Sabtu kemarin aku sempatkan diri untuk menghadiri acara yang berjudul “Blog, Buku dan Pergaulan Virtual”, acara ini diadakan dalam rangka Milad Blogfam yang ke-3, sekaligus Re-Launching buku yang berjudul "Flash! Flash! Flash!--Kumpulan Cerita Sekilas", "Biarkan Aku mencintaimu Dalam Sunyi: Email Terbuka SeorangSelingkuhan"--Kumpulan Cerpen Blogfam. Info tentang acara ini aku dapatkan dari milist FLP [forum lingkar pena]. Aga canggung juga sih, karena aku sama sekali baru mendengar ada group yang isinya para blogger dengan nama blogfam, alamat situsnya di http://www.blogfam.com. Tapi karena rasa penasaranku dan keingintahuanku, akhirnya aku paksakan diriku untuk datang.

Sepengetahuanku buku-buku di atas adalah hasil karya para anggota blogfam yang tanpa sengaja dilirik oleh penerbit buku, saat acara itupun para penulisnya hadir. Aku tertarik ketika ada salah satu editor dari penerbit bicara tentang kepenulisan, sudah saatnya para penerbit terjung langsung untuk menjemput bola, ia membuktikannya dengan mencari hasil-hasil karya para blogger dan ia menemukannya di blogfam. Sudah tidak zaman lagi bila penerbit hanya duduk manis di ruang ber-AC menunggu para penulis mengirimkan hasil karyanya. Dan ternyata menulis bisa jadi salah satu alternatif profesi, tentunya jika dilakukan dengan serius dan tekun bisa menjadi profit.

Untuk mencapai sesuatu yang di-inginkan, butuh perjuangan besar, penulis ternama sekalipun akan melakukan itu, tentunya ini berbanding lurus dengan pengorbanan kita, entah itu waktu, tenaga atau pikiran. Untuk menghasilkan satu karya, dibutuhkan waktu yang tidak sebentar, tenaga yang tidak sedikit, dan perhatian penuh dengan berpikir, mancari inspirasi, dan sebagainya. Jangan berharap menjadi penulis handal, jika kita jarang sekali memegang pena, keyboard, atau menulis sesuatu, semuanya butuh proses yang tidak sebentar. Tentunya untuk mencapai itu kita harus disiplin.

Bicara tentang disiplin, aku teringat dengan satu artikel yang aku baca di suatu tabloid, ”alkisah seorang anak dan ayah sedang asyik bermain layang-layang, si anak bertanya kepada ayahnya, ’kenapa layang-layang bisa terbang’, si ayah menjawab ’karena tali” si anak bingung, kenapa bukan angin yah? Lalu si ayah mengambil gunting dan meminta si anak untuk memotong talinya, setelah dipotong si ayah bertanya ’kenapa layang-layang jatuh?’, si anak menjawab ’karena talinya putus’”. Dari cerita di atas pointnya ialah, bahwa sesuatu yang menahan kita, sebenarnya adalah sesuatu yang membuat kita bisa berhasil, seperti layang-layang tersebut, tali berfungsi untuk menahan layang-layang dari terpaan angin, sekaligus yang membuat layang-layang bisa terbang, tapi bila tali itu diputus, layang –layang akan jatuh.

Terkadang kita sulit sekali untuk membiasakan diri kita belajar, menulis setiap hari, membaca buku satu jam sehari, menyisihkan uang untuk ditabung, menahan keinginan untuk membeli sesuatu yang tidak terlalu dibutuhkan, menyisihkan waktu untuk sekedar olahraga, mengeluarkan keringat, menyapa teman-teman yang kebetulan bertemu dengan kita, atau menghubungi saudara yang lama tidak terdengar kabarnya. Tapi kalau saja kita membiasakan diri melakukan hal tersebut, disiplin dalam melakukannya, kita akan merasakan manfaat yang luar biasa kedepannya nanti, entah itu 1 bulan, 1 tahun, 2 tahun, atau beberapa tahun kedepan, tergantung dari usaha kita.

2 Comment

  1. Anonymous // 5:41 PM  

    hai mas. makasih udah dateng di acaranya blogfam ya. semoga bisa mendapatkan sesuatu disana ya.

    salam
    maknyak

  2. Sachdar Gunawan // 8:08 AM  

    kembali kasih maknyak! hanya yang disayangkan, saat acara kemarin, tidak bertemu dengan maknyak sebagai salah satu founder blogfam! tapi, gpp, acaranya cukup seru ko'!