Ketika kita memutuskan untuk berdunia,
Ibarat berlayar ke awan penuh pekat,
Seperti kain putih yang tercoreng kotornya moral,
Saat batin kita terhimpit,
Dilema dalam mengambil pikir,
Gerak-gerik terkunci nafsu,
Saat itulah syetan tertawa menang.
Tapi itu hanyalah obyek tertantang,
Jikalau dalam hati kita hanya Allah SWT.
Kerentanan jiwa berjiwa,
Membuat insan menjadi nestapa,
Nafsu hanyalah yang berkuasa
Tapi bila sudah tergores pedang suci,
Tertera pena kebenaran,
Harapan akan terpangpang jelas mengokoh,
Mencairkan hati yang beku.
Menerangi gelapnya jiwa
Kerentanan Jiwa Berjiwa
Written by Sachdar Gunawan | Monday, January 15, 2007 | Curhat, Life Artikel, Puisi | 0 Comment »
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 Comment
Post a Comment