Danar, temanku yang bertempat tinggal di daerah condet, saat hujan besar beberapa hari lalu, rumahnya terkena banjir, akibat luapan air dari kali ciliwung yang jaraknya hanya beberapa puluh meter saja dari rumahnya. Saat itu ia mengungsi di rumah saudaranya yang lokasinya agak tinggi. Pada suatu kesempatan ia bertemu denganku dan bercerita mengenai suasana banjir saat itu.
Ia bercerita tentang satu regu tim SAR yang mencoba mengevakuasi korban banjir yang terjebak air, sehingga masih berada di atap rumah mereka. saat itu terlihat satu regu tim SAR dengan gagahnya berlari kecil, sambil membawa perahu karet, menuju lokasi banjir. “satu…dua….satu….dua” begitu kata mereka dengan serempak. Setelah sampai di lokasi banjir, mereka langsung melempar perahu karet, kemudian satu persatu menaikinya, tapi, kekonyolan terjadi, baru satu meter perahu karet bergerak, tiba-tiba saja kempes, karena bawahnya tertusuk ujung pagar salah satu rumah warga. Sudah pasti perahu karet mereka menjadi tenggelam karena bocor, dan akhirnya mereka pun ikut tenggelam di air. Untungnya mereka bisa renang, sehingga bisa menyelamatkan diri ke tepian. Hehe… masa tim SAR gak bisa berenang sih! Lantas, warga yang melihat peristiwa itu, tertawa geli, dan sebagian diantara mereka menyoraki tim SAR tersebut sambil menahan tawa. Hahahahah….
Di hari kedua pasca banjir, semakin banyak tim SAR yang datang, karena masih ada sebagian warga yang belum dievakuasi. Di suatu malam, ada satu regu tim SAR dengan perahu karetnya sedang patroli ke lokasi banjir, sepertinya mereka tidak mengenal daerah tersebut, sehingga setiap ada jalan yang bercabang, mereka berdiskusi dulu, jalan mana yang akan mereka ambil. Pada 4 sampai 5 jalan yang bercabang mereka bisa melewatinya dengan lancar, tapi belum terlihat juga warga yang perlu dievakuasi. Saat itu mereka hanya bermodalkan senter saja, karena memang listrik dari PLN dimatikan. Mereka terus menyusuri pemukiman yang terkena banjir itu, hingga bertemu kembali dengan jalan bercabang. Setelah berdiskusi sebentar, akhirnya mereka memutuskan untuk mengambil jalan sebelah kiri, lalu merekapun menyusuri jalan tersebut, hingga ujung jalan. Tapi apa yang terjadi! Setelah mereka keluar dari jalan tersebut, mereka langsung terbawa arus ke arah kanan,.... hahaha.... mereka salah jalan, ternyata jalan yang mereka ambil itu langsung menuju kali besar. Bagaimana mau menolong warga, sedangkan mereka sendiri butuh pertolongan karena terbawa arus yang deras. Hahahah.....
Ia bercerita tentang satu regu tim SAR yang mencoba mengevakuasi korban banjir yang terjebak air, sehingga masih berada di atap rumah mereka. saat itu terlihat satu regu tim SAR dengan gagahnya berlari kecil, sambil membawa perahu karet, menuju lokasi banjir. “satu…dua….satu….dua” begitu kata mereka dengan serempak. Setelah sampai di lokasi banjir, mereka langsung melempar perahu karet, kemudian satu persatu menaikinya, tapi, kekonyolan terjadi, baru satu meter perahu karet bergerak, tiba-tiba saja kempes, karena bawahnya tertusuk ujung pagar salah satu rumah warga. Sudah pasti perahu karet mereka menjadi tenggelam karena bocor, dan akhirnya mereka pun ikut tenggelam di air. Untungnya mereka bisa renang, sehingga bisa menyelamatkan diri ke tepian. Hehe… masa tim SAR gak bisa berenang sih! Lantas, warga yang melihat peristiwa itu, tertawa geli, dan sebagian diantara mereka menyoraki tim SAR tersebut sambil menahan tawa. Hahahahah….
Di hari kedua pasca banjir, semakin banyak tim SAR yang datang, karena masih ada sebagian warga yang belum dievakuasi. Di suatu malam, ada satu regu tim SAR dengan perahu karetnya sedang patroli ke lokasi banjir, sepertinya mereka tidak mengenal daerah tersebut, sehingga setiap ada jalan yang bercabang, mereka berdiskusi dulu, jalan mana yang akan mereka ambil. Pada 4 sampai 5 jalan yang bercabang mereka bisa melewatinya dengan lancar, tapi belum terlihat juga warga yang perlu dievakuasi. Saat itu mereka hanya bermodalkan senter saja, karena memang listrik dari PLN dimatikan. Mereka terus menyusuri pemukiman yang terkena banjir itu, hingga bertemu kembali dengan jalan bercabang. Setelah berdiskusi sebentar, akhirnya mereka memutuskan untuk mengambil jalan sebelah kiri, lalu merekapun menyusuri jalan tersebut, hingga ujung jalan. Tapi apa yang terjadi! Setelah mereka keluar dari jalan tersebut, mereka langsung terbawa arus ke arah kanan,.... hahaha.... mereka salah jalan, ternyata jalan yang mereka ambil itu langsung menuju kali besar. Bagaimana mau menolong warga, sedangkan mereka sendiri butuh pertolongan karena terbawa arus yang deras. Hahahah.....
0 Comment
Post a Comment