Apa yang kita rasakan jika ada teman kita yang sukses, apa yang kita rasakan jika saudara kita mendapat rezeki yang nilainya lebih dari apa yang kita dapat, apa yang kita rasakan jika tetangga kita membeli mobil baru, membangun rumah dan lain sebagainya. tentunya sebagai seseorang yang mengenal mereka, atau jika tidak mengenal sekalipun, sudah seharusnya ikut merasa senang. Tapi yang terjadi akan sebaliknya jika kita memiliki penyakit hati, seperti iri, ataupun dengki, kita akan menganggap keberhasilan orang lain adalah suatu hal yang tidak baik bagi kita, kita merasa tersaingi, sampai-sampai kita memaksakan diri kita untuk mencapai sesuatu seperti mereka, atau bahkan melebihi mereka, walaupun harus mengorbankan banyak hal yang sebenarnya tidak perlu dikorbankan. atau terkadang kita merasa minder karena posisi kita jauh dibawah mereka, sehingga selalu menyalahkan orangtua kita, atau suami kita. Kenapa sih bapak ga punya mobil seperti tetangga kita itu? Gara-gara papi ga bangun rumah tingkat, jadinya kebanjiran deh!
Sikap yang baik, ialah dengan menganggap bahwa apa yang didapat mereka sebagai cermin diri, apakah kita sudah berusaha bekerja keras dalam menjalani hidup, kalau memang sudah, barangkali usaha kita belum optimal, kalaupun sudah optimal, mungkin cara kita yang kurang tepat. Jadi evaluasi adalah jalan terbaik untuk menyikapi hal tersebut. Dan satu hal lagi, jika kita ingin menjadi orang yang selalu berkembang, jadikan keberhasilan oranglain sebagai motivasi bagi kita untuk melakukan yang terbaik.
Pernahkah kita merasa tidak puas dengan apa yang ada pada diri kita saat ini? Saya yakin kita semua pernah. Saat kondisi kita setingkat, dua tingkat atau bahkan berpuluh-puluh kali lipat dari kondisi saat ini, kita selalu merasa tidak puas. Memang pada dasarnya sifat manusia adalah minus, tidak pernah puas, dan selalu merasa kekurangan. Tapi tidak bagi kita yang selalu bersyukur kepadaNya, uang seratus rupiah pun akan terasa cukup jika kita bersyukur. Jika ingin hidup kita tenang, serta sejahtera, syukurilah terhadap apa yang ada pada diri kita saat ini. Bersyukurlah kepada-Nya, karena itu merupakan kewajiban bagi kita.
Sikap yang baik, ialah dengan menganggap bahwa apa yang didapat mereka sebagai cermin diri, apakah kita sudah berusaha bekerja keras dalam menjalani hidup, kalau memang sudah, barangkali usaha kita belum optimal, kalaupun sudah optimal, mungkin cara kita yang kurang tepat. Jadi evaluasi adalah jalan terbaik untuk menyikapi hal tersebut. Dan satu hal lagi, jika kita ingin menjadi orang yang selalu berkembang, jadikan keberhasilan oranglain sebagai motivasi bagi kita untuk melakukan yang terbaik.
Pernahkah kita merasa tidak puas dengan apa yang ada pada diri kita saat ini? Saya yakin kita semua pernah. Saat kondisi kita setingkat, dua tingkat atau bahkan berpuluh-puluh kali lipat dari kondisi saat ini, kita selalu merasa tidak puas. Memang pada dasarnya sifat manusia adalah minus, tidak pernah puas, dan selalu merasa kekurangan. Tapi tidak bagi kita yang selalu bersyukur kepadaNya, uang seratus rupiah pun akan terasa cukup jika kita bersyukur. Jika ingin hidup kita tenang, serta sejahtera, syukurilah terhadap apa yang ada pada diri kita saat ini. Bersyukurlah kepada-Nya, karena itu merupakan kewajiban bagi kita.
0 Comment
Post a Comment