Seminggu yang lalu aku seperti tidak menikmati hari-hariku, fisikku bergerak tapi hatiku rapuh, semua yang kulakukan seperti tidak memuaskan hatiku, sungguh aku mengalami dilema yang berat, pikiranku melayang tidak fokus terhadap apa yang aku kerjakan, aku seperti sedang mencari sesuatu yang tidak dapat aku temukan, saat itu sisi buruk diriku mendominasi aktivitasku, sehingga yang aku lakukan adalah rutinitas yang tidak berpotensi, aku hanya membuang-buang waktuku, dan hal itu menjadi penyesalan buatku.
Saat jiwa rapuh, kita akan merasakan bahwa diri kita menjadi seperti orang lain, mudah terombang-ambing, seperti dedaunan yang terhempas angin malam, yang akan bergerak sesuai arah tiupan angin. Tidak ada pijakan kuat yang membuatku bertahan, sesekali aku berusaha berpegangan terhadap sesuatu, tapi sungguh aku terlena oleh sesuatu yang saat itu sedang menguasaiku
Aku coba kendalikan diriku, saat aku coba mengarahkan diriku kepada hal baik, aku tidak dapat konsentrasi sama sekali, semua yang aku lihat seperti tidak bermakna, tulisan yang kubaca, seperti mengecil sehingga membuat mataku cepat lelah, dan malas membacanya, tidurku tidak lagi senyaman sebelumnya, pikiranku terbang entah ketempat apa, yang kulihat hanya ruangan yang serba hitam dan menakutkan.
Ingin sekali aku membersihkan jiwa ini, dan keluar dari lingkaran yang membuat diriku stag. Sukar sekali rasanya, semuanya serba berat, usahaku bagai beban berat yang aku angkat, tapi tetap harus aku lakukan, aku bukanlah pemuda lemah yang hanya menikmati kesenangan diri seperti kaum hedonisme, aku bukan pecundang, aku harus menarik benang putih yang menghubungkanku dengan rabbku, semoga dengan benang itu aku bisa kian dekat denganNya dan melewati setiap kesulitan yang selama ini memisahkanku denganNya.
[11 November 2006]
Saat jiwa rapuh, kita akan merasakan bahwa diri kita menjadi seperti orang lain, mudah terombang-ambing, seperti dedaunan yang terhempas angin malam, yang akan bergerak sesuai arah tiupan angin. Tidak ada pijakan kuat yang membuatku bertahan, sesekali aku berusaha berpegangan terhadap sesuatu, tapi sungguh aku terlena oleh sesuatu yang saat itu sedang menguasaiku
Aku coba kendalikan diriku, saat aku coba mengarahkan diriku kepada hal baik, aku tidak dapat konsentrasi sama sekali, semua yang aku lihat seperti tidak bermakna, tulisan yang kubaca, seperti mengecil sehingga membuat mataku cepat lelah, dan malas membacanya, tidurku tidak lagi senyaman sebelumnya, pikiranku terbang entah ketempat apa, yang kulihat hanya ruangan yang serba hitam dan menakutkan.
Ingin sekali aku membersihkan jiwa ini, dan keluar dari lingkaran yang membuat diriku stag. Sukar sekali rasanya, semuanya serba berat, usahaku bagai beban berat yang aku angkat, tapi tetap harus aku lakukan, aku bukanlah pemuda lemah yang hanya menikmati kesenangan diri seperti kaum hedonisme, aku bukan pecundang, aku harus menarik benang putih yang menghubungkanku dengan rabbku, semoga dengan benang itu aku bisa kian dekat denganNya dan melewati setiap kesulitan yang selama ini memisahkanku denganNya.
[11 November 2006]
0 Comment
Post a Comment