Senyum

Written by Sachdar Gunawan | Thursday, December 28, 2006 | , | 0 Comment »

Senyum tidak hanya sebuah ekspresi diri saja, tetapi juga ungkapan emosi dari seseorang, ketika kita senyum, banyak sel2 syaraf motorik yang bekerja, sehingga menstimulir oksigen mengalir ke otak kita, semakin sering kita senyum, semakin banyak oksigen yang dikumpulkan, bila otak kita memiliki banyak oksigen, ia akan bekerja lebih optimal, hati yang gundah akan terasa senang, dan akan memunculkan ide-ide segar bagi para pemikir. Bahkan ada suatu penelitian yang mengatakan senyum bisa membuat kita awet muda.

Bagi para pasangan, senyum bukan sekedar tanda mesra, tapi juga tanda sayang istri kepada suami, dan suami kepada istri, dan bisa menjadi jurus ampuh mempertahankan bahtera rumah tangga, ketika istri melakukan kesalahan dan suami menegur halus dengan dibarengi senyuman, betapa indah suasana itu.

Tatkala senyum ada pada saat kesusahan, tertimpa bencana, mendapat musibah, senyum tidak hanya sebagai tanda ketabahan saja, tapi juga sebagai tanda keimanan seseorang. Ia yakin apa yang terjadi pada saat itu adalah ujian yang diberikan oleh Sang Maha Pencipta untuk membuktikan keimanannya.

Senyum adalah sedekah yang paling mudah, mudah dilakukan dan tidak mengeluarkan biaya, senyumlah seikhlas hati, ada yang berkata ”senyuman dari hati, bisa jatuh ke hati” hehehe....silahkan teman2 mendefinisikannya sendiri. Senyum juga dapat mempererat persahabatan, melanggengkan hubungan, dan menjadi sikap awal mendapatkan teman.

Jadi, mari awali hari-hari kita dengan sebuah senyum, saat kita stress terhadap permasalahan yang dihadapi, senyumlah, minimal bisa meredakan hati yang sedang panas. Saat kita suntuk akan kemacetan, senyumlah, itu bisa menyamankan perasaan kita. Saat kita merasa tertekan akan kesibukan di tempat kerja, kampus, atau sekolah, senyumlah, itu bisa meringankan beban anda. Saat kita emosi karena di marahi atasan, dicaci maki teman, senyumlah, itu bisa menjadi obat pereda emosi, penenang jiwa, dan pelipur lara. Saat kita stag saat menulis, senyumlah, rangsang otak anda, insya allah anda akan lebih kreatif lagi.

[27 Desember 2006]

0 Comment