Maraknya Peramal

Written by Sachdar Gunawan | Tuesday, January 02, 2007 | , | 0 Comment »

Satu keprihatinan lain yang mengusik saya, sehingga menstimulir tangan untuk menggoreskan tinta ini, ialah ketika maraknya acara-acara di media seperti televisi yang menghadirkan peramal-peramal yang menganggap diri mereka dapat melihat masa depan, para peramal kerap kali diundang untuk mengisi acara-acara reality show.

Dengan berakhirnya tahun 2006, seolah-olah hal itu dijadikan sebagai investasi bagi mereka yang berbisnis di bidang infotainment, tanpa mempedulikan dampak moralnya, mereka semakin menggencarkan bisnis mereka dengan menjadikan prediksi-predeksi para peramal sebagai head line acara. Entah disadari atau tidak, akibat dari ulah mereka itu dapat mempengaruhi keimanan seseorang, ini berkaitan sekali dengan keyakinan seseorang, ketika kita percaya kepada sesuatu selain daripada Allah SWT, saat itu juga kita telah melakukan dosa besar, karena itu merupakan perbuatan syirik, yang sangat dibenci oleh Allah SWT.

Dari sudut pandang lain saya juga melihat maraknya peramal yang diundang, menunjukkan kekhawatiran masyarakat akan masa depan mereka, mereka khawatir kehidupan mereka ditahun berikutnya akan mengalami ketidakberuntungan, mereka khawatir akan nasib mereka, mereka lupa bahwa rezeki, jodoh dan kematian sudah diatur oleh Allah SWT, kalaupun mereka mendapat musibah, itu adalah ujian untuk menguji keimanan mereka. Allah SWT berfirman, “Dan sungguh akan kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan…” (QS. Al-Baqarah:155), seluruh makhluk yang hidup di atas muka bumi ini, pasti akan mengalami ujian dan cobaan. Dalam hadits qudsi disebutkan, “Saya tergantung dengan persangkaan hamba-Ku” hadits tersebut mengisyaratkan kepada kita agar tidak berburuk sangka kepada Allah SWT, sesungguhnya musibah itu pada hakikatnya adalah bukan untuk menyengsarakan, tetapi ungkapan kasih sayang Allah SWT kepada kita, Rasulullah saw menegaskan: “Sesungguhnya jika Allah Ta’ala mencintai suatu kaum, maka ia akan mengujinya”

Tidakkah kalian para pengobral kerusakan moral sadar, kalian telah meracuni akidah generasi penerus bangsa, kalian telah mengotori mental aset para pemuda, kalianlah penyebab kebobrokan moral bangsa. Sadarlah akan tindakan kalian, janganlah kalian penuhi kebutuhan perut kalian dengan mengorbankan aset terbesar bangsa ini.

Hai… para orangtua, sudah sepantasnyalah kalian lebih perketat lagi pergaulan anak-anak kalian, jangan biarkan mereka masuk dalam kubangan Lumpur kesesatan.

Wahai sahabat-sahabatku, jagalah diri kalian, tahanlah diri kalian, jangan sampai terjatuh, dan masuk perangkap setan, sesungguhnya Allah SWT mengetahui apa yang terbaik untuk hambaNya. Wallahua’lam bishshowab

[2 Januari 2007]

0 Comment