Sukses dan Kembang Api

Written by Sachdar Gunawan | Wednesday, January 03, 2007 | | 0 Comment »

Malam yang gelap, layaknya kehidupan yang tidak berterang, letupan kembang api berhamburan di angkasa, menggambarkan kondisi tahun berikut yang penuh warna. Hidup, seperti kembang api yang dinyalakan, beresiko, karena dapat meledak saat dinyalakan, terkadang dapat terbang, tapi tak berbunyi, ketika terbang, pupus dipertengahan

Untuk menghasilkan percikan yang indah dibutuhkan kembang api yang baik, sukses saat dinyalakan, dapat terbang, dan meledak di udara sehingga memancarkan bunga api yang indah berwarna. Sudah pasti untuk menciptakan kembang api yang baik proses pembuatannya harus baik, bahan-bahan yang dibutuhkan juga harus baik. Bubuk mesiu harus pilihan dan melalui proses yang tidak sederhana, kertas pelindung juga harus yang baik, tidak lembab dan harus dalam keadaan kering, sumbu yang dipakai juga harus pilihan karena ialah penyulutnya, sumbu yang tidak baik menyebabkan kembang api tidak menyala. Untuk menghasilkan warna-warna indah dibutuhkan formula khusus yang baik, sehingga saat sumbu habis dan mengenai mesiu, ledakan akan terjadi dan formula itu akan terpancar secara acak ke segala arah dengan warna-warna yang indah.

Orang-orang sukses tidak meraih kesuksesan mereka dengan hanya membalikkan tangan, atau bertepuk tangan, atau mengedipkan mata, banyak hal yang telah mereka lewati, tentunya fisik yang prima, ilmu yang memadai dan strategi perlu dikuasai. Ada yang kalah sebelum berperang karena termakan kepesimisan, ada yang gagal dipertengahan, ada yang gagal satu kali, 2 kali, bahkan ribuan kali, seperti Thomas Alfa Edison, ia berhasil menciptakan lampu pijar setelah mengalami kegagalan sebanyak 10.000 kali. Tapi berkat usaha yang gigih dan daya survive yang tinggi pada akhirnya kesuksesan itu teraih, dan manfaatnya dapat dirasakan oleh banyak orang seperti warna-warni bunga api yang terpancar indah menerangi angkasa.

Setelah satu kembang api telah dinyalakan, terbang, dan meledak di angkasa, apakah itu cukup? Agar malam kelam bisa berubah terang, kita akan terus menyalakan kembang api, seperti hidup ini, apakah setelah satu hal terpenuhi [baca;sukses] kita cukup sampai disitu? Tidak sahabat, Masih banyak hal yang perlu dilakukan, seperti artikel yang sebelumnya saya tulis, sukses bukanlah tujuan akhir, tapi suatu perjalanan. Hiasi hari-hari kita dengan kebaikan, tinggalkan hal-hal positif di dunia ini sebagai bekal kita di akhirat.

[3 Januari 2007]

0 Comment