Suatu pagi di halaman rumah, terlihat seorang anak dan paman sedang bersantai, sang paman asyik membaca koran, dan si anak membaca komik detektif conan kesukaannya. Suasana begitu tenang, hingga terdengar sebuah percakapan.
”Ayah”
”Hmm... ya!” jawab sang paman pelan, sambil meneruskan bacaannya
”beberapa malam ini, aku bermimpi aneh, dalam mimpiku, ada dua ekor harimau yang terlihat sedang berkelahi dalam hatiku, gigi mereka tampak runcing dan tajam, keduanya sibuk mencakar dan menggeram, seperti saling ingin menerkam. Mereka tampak saling ingin menjatuhkan” ia diam sejenak, sambil menutup bacaan komiknya, lalu melanjutkan ceritanya,”harimau yang pertama terlihat baik dan tenang, geraknya perlahan namun pasti, badannya pun kokoh dan bulunya teratur, walaupun suaranya keras, tapi terdengar menenangkan buatku”
sang paman mulai serius mendengarkan, perhatiannya kini tertuju kepada keponakannya itu, dengan koran masih terbuka di hadapannya.
”tapi, paman, harimau yang satu lagi tampak menakutkan buatku, geraknya tak beraturan, sibuk menerjang tak karuan, ia seperti terbakar emosi, punggungnya kotor dan bulu yang koyak, suaranya parau dan sangat tidak mengenakan di telinga”
”aku bingung, apakah maksud dari mimpi ini, apakah harimau-harimau itu adalah gambaran dari sifat-sifat baik dan buruk yang ada dalam diriku? Lalu, harimau yang mana yang akan memenangkan pertarungan itu, karena sepertinya mereka sama-sama kuat!”
melihat keponakannya yang mulai beranjak remaja itu sedang bingung, sang paman meletakkan korannya, lalu mulai angkat bicara ”pemenangnya adalah, yang paling sering kamu beri makan!” paman tersenyum, dan kembali membaca korannya.
Sahabat, begitulah. Setiap diri kita, punya dua ekor "harimau" yang selalu bersaing. Keduanya, memang selalu saling menjatuhkan. Mereka berusaha untuk menjadi pemimpin bagi yang lainnya. Pertarungan diantara mereka, tak pernah tuntas, karena bisa jadi sering terjadi pergantian pemenang bagi keduanya. Kalah-menang, dalam persaingan macam ini, layaknya mata koin yang selalu berganti-ganti. Dan kita sering dibuat bingung, sebab kedua kekuatan baik-buruk ini terlihat sama kuatnya.Tapi, siapakah pemenangnya saat ini dalam diri Kita? Harimau yang kokoh, dengan bulu-bulu yang teratur, dan gerakan yang mantap serta pasti, ataukah harimau yang sibuk menerjang kesana kemari, dengan bulu-bulu yang koyak, dan seringai yang menakutkan? Lalu, harimau macam apa yang kini sedang menguasai Kita, "harimau" yang optimis, pantang menyerah, tekun, sabar, damai, rendah hati, dan toleran, ataukah "harimau" yang pesimis, tertekan, mudah menyerah, sombong dan penuh dengki?Aku percaya, kita sendirilah yang menentukan kemenangan bagi kedua harimau-harimau itu. Jika kita sering memberi "makan" pada harimau yang damai tadi, maka imbalan kebaikanlah yang akan kita dapatkan. Jika kita terbiasa untuk memupuk optimis dan pantang menyerah, maka "harimau" keberhasilanlah yang akan kita peroleh. Namun sebaliknya, jika setiap saat kita memendam marah, menebar prasangka dan dengki, bersikap tak sabar dan mudah menyerah, maka, akan jelaslah "harimau" macam apa yang jadi pemenangnya.
Teman, biarkan "harimau-harimau" penuh semangat hadir dalam jiwa Kita. Rawatlah harimau-harimau itu dengan keluhuran budi, dan kebersihan nurani. Susunlah bulu-bulu kedamaiannya, cermati terus rahang persahabatannya. Perkuat punggung optimisnya, dan pertajam selalu kuku-kuku kesabaran miliknya. Biarkan harimau ini yang jadi pemenang.
Namun, jangan biarkan "harimau-harimau" pemarah menguasai pikiran Kita. Jangan pernah berikan kesempatan bagi kedengkian itu untuk membesar, dan menjadi penghalang keberhasilan. Jangan biarkan rasa pesimis, jiwa yang gundah, tak sabar dan rendah diri menjadi pemimpin bagi Kita.
Sudahkah kita merawat harimau kita?
”Ayah”
”Hmm... ya!” jawab sang paman pelan, sambil meneruskan bacaannya
”beberapa malam ini, aku bermimpi aneh, dalam mimpiku, ada dua ekor harimau yang terlihat sedang berkelahi dalam hatiku, gigi mereka tampak runcing dan tajam, keduanya sibuk mencakar dan menggeram, seperti saling ingin menerkam. Mereka tampak saling ingin menjatuhkan” ia diam sejenak, sambil menutup bacaan komiknya, lalu melanjutkan ceritanya,”harimau yang pertama terlihat baik dan tenang, geraknya perlahan namun pasti, badannya pun kokoh dan bulunya teratur, walaupun suaranya keras, tapi terdengar menenangkan buatku”
sang paman mulai serius mendengarkan, perhatiannya kini tertuju kepada keponakannya itu, dengan koran masih terbuka di hadapannya.
”tapi, paman, harimau yang satu lagi tampak menakutkan buatku, geraknya tak beraturan, sibuk menerjang tak karuan, ia seperti terbakar emosi, punggungnya kotor dan bulu yang koyak, suaranya parau dan sangat tidak mengenakan di telinga”
”aku bingung, apakah maksud dari mimpi ini, apakah harimau-harimau itu adalah gambaran dari sifat-sifat baik dan buruk yang ada dalam diriku? Lalu, harimau yang mana yang akan memenangkan pertarungan itu, karena sepertinya mereka sama-sama kuat!”
melihat keponakannya yang mulai beranjak remaja itu sedang bingung, sang paman meletakkan korannya, lalu mulai angkat bicara ”pemenangnya adalah, yang paling sering kamu beri makan!” paman tersenyum, dan kembali membaca korannya.
Sahabat, begitulah. Setiap diri kita, punya dua ekor "harimau" yang selalu bersaing. Keduanya, memang selalu saling menjatuhkan. Mereka berusaha untuk menjadi pemimpin bagi yang lainnya. Pertarungan diantara mereka, tak pernah tuntas, karena bisa jadi sering terjadi pergantian pemenang bagi keduanya. Kalah-menang, dalam persaingan macam ini, layaknya mata koin yang selalu berganti-ganti. Dan kita sering dibuat bingung, sebab kedua kekuatan baik-buruk ini terlihat sama kuatnya.Tapi, siapakah pemenangnya saat ini dalam diri Kita? Harimau yang kokoh, dengan bulu-bulu yang teratur, dan gerakan yang mantap serta pasti, ataukah harimau yang sibuk menerjang kesana kemari, dengan bulu-bulu yang koyak, dan seringai yang menakutkan? Lalu, harimau macam apa yang kini sedang menguasai Kita, "harimau" yang optimis, pantang menyerah, tekun, sabar, damai, rendah hati, dan toleran, ataukah "harimau" yang pesimis, tertekan, mudah menyerah, sombong dan penuh dengki?Aku percaya, kita sendirilah yang menentukan kemenangan bagi kedua harimau-harimau itu. Jika kita sering memberi "makan" pada harimau yang damai tadi, maka imbalan kebaikanlah yang akan kita dapatkan. Jika kita terbiasa untuk memupuk optimis dan pantang menyerah, maka "harimau" keberhasilanlah yang akan kita peroleh. Namun sebaliknya, jika setiap saat kita memendam marah, menebar prasangka dan dengki, bersikap tak sabar dan mudah menyerah, maka, akan jelaslah "harimau" macam apa yang jadi pemenangnya.
Teman, biarkan "harimau-harimau" penuh semangat hadir dalam jiwa Kita. Rawatlah harimau-harimau itu dengan keluhuran budi, dan kebersihan nurani. Susunlah bulu-bulu kedamaiannya, cermati terus rahang persahabatannya. Perkuat punggung optimisnya, dan pertajam selalu kuku-kuku kesabaran miliknya. Biarkan harimau ini yang jadi pemenang.
Namun, jangan biarkan "harimau-harimau" pemarah menguasai pikiran Kita. Jangan pernah berikan kesempatan bagi kedengkian itu untuk membesar, dan menjadi penghalang keberhasilan. Jangan biarkan rasa pesimis, jiwa yang gundah, tak sabar dan rendah diri menjadi pemimpin bagi Kita.
Sudahkah kita merawat harimau kita?
0 Comment
Post a Comment