Tersenyumlah! Sahabatku

Written by Sachdar Gunawan | Wednesday, February 07, 2007 | , | 0 Comment »

Ketika perekonomian terpuruk, datang musibah melanda, pesawat hilang, kapal laut tenggelam, rel kereta anjlok, dan sekarang banjir. Sungguh hal itu menjadi rentetan peristiwa yang menjadi sejarah di awal tahun 2007 ini. Dengan musibah yang hanya terjadi dalam waktu satu bulan lebih itu, sebagian masyarakat Indonesia sudah mengalami penderitaan yang sangat, terutama yang menjadi korban musibah tersebut. Jadi sudah sewajarnyalah bila mereka menampakkan kesedihan.

Mungkin dalam kondisi seperti itu, masyarakat sudah tidak mempedulikan lagi harta yang mereka miliki, karena harta masih bisa dicari, tapi kalau sudah menyangkut nyawa, semua sudah ketentuan Ilahi. Bagi kita yang tidak menjadi objek musibah wajar saja bila bisa tersenyum, tapi bagi mereka yang menjadi korban, suatu hal yang luar biasa bila bisa tersenyum. Karena senyum menyirat makna yang sangat dalam, dalam penderitaan yang mereka alami, tersenyum menjadi kebahagiaan tersendiri, karena bisa mengobati hati yang sedang luka, menampakkan kebesaran jiwa, dan menunjukkan keikhlasan seorang hamba kepada Penciptanya.Minimal dengan tersenyum, beban penderitaan yang kita alami bisa lebih ringan, dan bisa mendinginkan otak kita yang sedang memanas, sehingga bisa berpikir lebih fresh.

Terkadang pupusnya harapan atau keputusasaan bisa meranjah diri kita yang sedang kesulitan, seolah-olah apa yang terjadi pada diri kita saat ini adalah akhir dari segala-galanya, tidak sahabat! Musibah ini bukanlah akhir dari perjalanan hidup kita, anggap saja kita sedang turun ke lembah paling dalam, dan kita tetap harus melanjutkan perjalanan kita. Matahari masih bersinar di atas lembah sana, sebagai tanda, bahwa harapan masih ada, sudah saatnya mempersiapkan diri menaiki lembah ini menuju kehidupan yang lebih baik.

0 Comment